KOMUNITAS ONLINE
Komunitas online merupakan sebuah bentuk peradaban baru di kehidupan
manusia. Komunitas online yang menggunakan sosial media sebagai alatnya, secara
perlahan membuat revolusi didalam kehidupan masyarakat,menjadi penggerak sebuah
perubahan dalam berbagai bidang,baik dibidang sosial,politik,ataupun ekonomi.
Menurut
Him (2008:410), terdapat 3 jenis komunitas yaitu: consumption communities,
brand communities, dan marketplace communities.
- Consumption Communities menurut Boorstin dalam jurnal Jae Wook Him (2008:410), yaitu komunitas secara tradisional dengan menyediakan aktifitas-aktifitas yang mengundang seseorang untuk melakukan pembelian secara langsung, dimana dibutuhkan ruang dan waktu yang memfasilitasi konsumen untuk melakukan pembelian tersebut. Komunitas yang terjadi akibat kebutuhan fisik yang sama antar anggotanya. Contohnya Komunitas Ibu Arisan
- Brand Communities menurut Muniz and O’Guinn dalam jurnal Jae Wook Him (2008:410), yaitu komunitas yang terikat atas brand yang memfasilitasi komunitas untuk melakukan kegiatan dengan membawa brand tersebut, sehingga terdapat prestis atau rasa kebersamaan yang dirasakan oleh tiap anggotanya. Contohnya, Harley Davidson Club di US dan Polygon di Indonesia
- Marketplace Communities menurut Williams dan Cothrell dalam jurnal Jae Wook Him (2008:410) dapat disebut Online Communities, yaitu komunitas secara online. Karena komunitas tersebut secara virtual, sehingga tidak dibatasi seperti komunitas lainnya. Tiap anggota dapat saling berbagi dan membahas mengenai informasi yang sedang tren dan menarik.Contohnya adalah Kaskus,Ebay
fakta
bahwa perkembanganteknologi media telah membentuk suatu team baru dalam
komunitas yang disebut sebagai online community atau komunitas online.
Saat
ini telah banyak para ahli yang merumuskan definisi komunitas onilne dari
berbagai perspektif disiplin ilmu. Namun, dalam makalah ini, definisi yang
digunakan ialahdefinisi Preece (2000, dalam Al-Saggaf, 2004:3)
Online Community ialah
” sekelompok
orang yang berinteraksi secara sosial karena adanya kebutuhan untuk memainkan
peran sosial tertentu dan memiliki kesamaan tujuan atau kepentingan
berdasarkan aturan yang disepakati sebagai pedoman interaksi, dan
menggunakan sistem komputer dan jaringan internet sebagai media interaksi
sosial yang memfasilitasi rasa kebersamaan”.
KELOMPOK
KERJA VIRTUAL
Sekelompok orang yang bekerja pada sebuah proyek yang umum melalui teknologi seperti e-mail, pesan instan, database bersama, diskusi threaded dan kalender yang diamanatkan oleh kebijakan perusahaan dan persyaratan kerja. Kontras dengan komunitas virtual dan komputasi meresap .
Jaringan dan Virtualisasi Storage
Dalam sebuah jaringan, virtualisasi mengkonsolidasikan beberapa perangkat menjadi pandangan logis sehingga mereka dapat dikelola dari konsol tunggal (lihat virtualisasi jaringan ). Virtualisasi juga memungkinkan beberapa perangkat penyimpanan yang dapat diakses dengan cara yang sama tidak peduli apa jenis atau lokasi (lihat virtualisasi storage ).
Aplikasi Virtualisasi
Orang komputer mencintai kata "virtualisasi," dan vendor menggunakan istilah untuk hampir apa pun. Berbagai teknologi jatuh di bawah payung "virtualisasi aplikasi," beberapa di antaranya telah ada selama beberapa dekade, sementara yang lain berada di garis depan. Dalam sebuah jaringan, virtualisasi mengkonsolidasikan beberapa perangkat menjadi pandangan logis sehingga mereka dapat dikelola dari konsol tunggal (lihatvirtualisasi jaringan ). Virtualisasi juga memungkinkan beberapa perangkat penyimpanan yang dapat diakses dengan cara yang sama tidak peduli apa jenis dan lokasinya. Kemampuan bersosialisasi yang tinggi dari para profesional membuat mereka mampu membentuk kelompok yang disebut kelompok kerja virtual. Berkumpul dan membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani. Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual. Kemudahan dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling berhubungan jika suatu saat dibutuhkan. Dalam konteks organisasi ini kelompok kerja virtual yang masing-masing bisa muncul dan melintasi batas-batas organisasi konvensional seperti yang terdapat pada perusahaan umumnya. Ini dikarenakan kemampuan mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan bertukar informasi atau gagasan.
POLARISASI KELOMPOK
Fenomena polarisasi kelompok (grup polarization phenomenon) adalah kecenderungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke arah yang lebih teliti atau lebih mengandung resiko. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih.
Mengapa
seseorang bergabung dalam kelompok?
Ada dua alasan seseorang
bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan
sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang dapat
tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward soaial seperti rasa bangga, rasa
dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya anggota kelompok akan
mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya. Brainstorming dalam
mengambil keputusan kelompok akan efektif bila anggota kelompoknya 5-10
orang. Kohesivitas kelompok merupakan derajat dimana anggota
kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama, dan ingin selalu
mendambakan kehadiran anggota lainnya. Biasanya kohesivitas ini dikaitkan
dengan produktivitas kelompok. Namun tidak semua bentuk kohesivitas kelompok
ini berdampak positif, karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform
terhadap norma kelompok.
Pengaruh
Orang Lain pada Performance (Perilaku Individu).
1. Kehadiran orang
lain bisa mempengaruhi usaha (effort) seseorang. Bentuk dari efek ini
antara lain: persaingan (rivalry),
fasilitasi sosial, dan social loafing. Rivalry merupakan peningkatan motivasi
dan usaha seseorang pada suatu kompetisi. Fasilitasi sosial
merupakan peningkatan usaha seseorang karena mengetahui orang lain yang juga
melakukan hal yang sama. Sedangkan social loafing merupakan menurunnya
kinerja seseorang dalam kelompok bila dibandingkan dengan kerja
individual.
2. Kehadiran orang lain
menyebabkan meningkatnya Arousal.Robert Zajonc menyatakan bahwa kehadiran orang
lain dapat meningkatkan drive atau tingkat arousal. Performance akan
meningkat bila bentuk perilakunya itu sederhana, dikuasai, dan responya sesuai
dengan situasi yang berlangsung. Sebaliknya, performance akan menurun,
bila responnya kompleks, dan tidak dikuasai.
3. Kehadiran orang lain
dapat menyebabkan distraksi (konflik performance) dan evaluasi.Bila
seseorang itu sadar bahwa ia memiliki audiens, ia mungkin cenderung mengalami
dua konflik yaitu: memperhatikan pada tugas (pool position) atau
memperhatikan audiensnya. Konflik ini menyebabkan meningkatnya arousal dan pada
akhirnya dapat meningkatkan kecenderungan untuk memberikan respon
secara dominan. Bila audiens dirasakan mengevaluasi performance seseorang
maka performance seseorang akan terpengaruh kadang meningkat dan kadang
menurun.
Hasil polarisasi kelompok dari
dua mekanisme utama: sosial perbandingan dan informasi pengaruh. Perbandingan
sosial mengacu ke drive individu muncul secara sosial di inginkan. Pengaruh
sosial informasional terjadi ketika seseorang berada dalam situasi seperti ini.
Orang yang sering akan mencari orang lain untuk isyarat mengenai perilaku yang
benar.