Jumat, 18 Oktober 2013

Tugas 2 dan 3 softskill Psi Manajemen



PSIKOLOGI MANAJEMEN
Perencanaan Penetapan Manajemen

A.    Definisi Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut. Apabila rencana telah tersusun, maka selanjutnya pengorganisasian menjadi penting.

Hal ini merupakan proses penghimpunan sumberdaya manusia, modal dan peralatan – dengan cara yang paling efektifuntuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, pengorganisasian merupakan upaya pemaduan sumber daya.


B. Langkah-Langkah dalam Menyusun Perencanaan

                  1.     Menetapkan sasaran, putuskan yang ingin dicapai
                  2.     Merumuskan posisi organisasi saat ini, lakukan analisis sumber daya
                  3.     Identifikasi faktor pendukung dan penghambat
                  4.     Menyusun langkah-langkah mencapai sasaran
C. Manfaat Perencanaan

Robbins dan Coulter (2002) :
1.      sebagai pengarah
2.      untuk meminimalisasi ketidakpastian
3.      penghemat sumber daya
4.      standar dalam pengawasan kualitas
D. Jenis Perencanaan dalam Organisasi

                  1.      Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
                  2.      Tujuan
merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
                  3.      Kebijakan
merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara berpikirnya).
                  4.      Prosedur
merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
                  5.      Aturan
merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
                  6.      Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
                  7.      Anggaran
merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.

Daftar pustaka  :

Manajemen dan organisasi perusahaan, Prof. Dr. H.J. Van Der Schroeff, Prof. Dr. Willem H. Makaliwe

Abdul Mukhyi, Mohammad., Hadi Saputro, Iman.(1991). Pengantar Manajemen Umum. Depok: Universitas Gunadarma 

Zarkasi,  Muslichah.(1997). Psikologi Manajemen.Jakarta:Erlangga




Tugas 1 softskill psi manajemen




1. Definisi Manajemen
Diantara banyaknya definisi manajemen, terdapat benang merah yang tampak jelas dari definisi – definisi tersebut adalah bahwa para manajer mengelola upaya pencapaian tujuan atau sasaran organisasi. Salah satu definisi yang dikutip dalam sebuah buku manajemen ‘perilaku organisasi’ tentang apa itu manajemen diartikan sebagai proses kerja sama dengan dan melalui orang – orang dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Definisi tersebut tidak menyinggung organisasi usaha atau industri. Manajemen sesuai dengan definisi tersebut, diterapkan pada semua bentuk dan jenis oraganisasi apakah perusahaan, lembaga pendidikan, rumah sakit,organisasi-politik,atau bahkan keluarga.
Untuk dapat berhasil, organisasi – organisasi tersebut menghendaki agar personalia pimpinannya memiliki kemampuan antar pribadi. Pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan adalah manajemen. Dengan demikian, setiap orang adalah manajer, paling tidak dalamporsi tertentu dalam keluarganya.
Fungsi – fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaan nya. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari 4 fungsi,yaitu :
-*Planning
-*Organizing
-*Directing
-*Controlling

Daftar pustaka :

    Psikologi manajemen, Edisi keempat, Harold J. Le

          Manajemen dan organisasi perusahaan, Prof. Dr. H.J. Van Der Schroeff, Prof. Dr. Willem H. Makaliwe

2. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Goerge R.terry adalah aktivitas mempengaruhi orang – orang  untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela.
Robert Tannenbaum, Weschler dan Fred Messarik mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ pengaruh antarpribadi yang dilakukan dalam suatu situasi dan diarahkan, melalui proseskomunikasi, pada pencapaian tujuan atau tujuan – tujuan tertentu. Harold Koonts mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang – orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama.
Hasil tinjauan terhadap penulis – penulis lain mengungkapkan bahwa para penulis manajemen umumnya sepakat bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Dari definisi kepemimpinan itu,dapat disimpulkan bahwa proses kepemimpinan adalah fungsi pemimpin, pengikut dan variable situasional lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa definisi tersebut tidak menyebut suatu jenis organisasi tertentu. Dalam situasi apapun dimana seseorang berusaha mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, maka sedang berlangsung kepemimpinan. Dengan demikian, setiap orang melakukan proses kepemimpinan dari waktu ke waktu, apakah aktivitasnya dipusatkan dalam dunia usaha, lembaga pendidikan, rumah sakit, organisai politik atau keluarga.
Juga perlu diperhatikan bahwa apabila definisi itu menyebut pemimpindan pengikut, itu tidak berarti bahwa kami hanya membicarakan hubungan hirarki seperti yang terdapat antara atasan dengan bawahan. Setiap saat seorang berusaha mempengaruhi perilaku orang lain. Maka orang itu adalah pemimpin potensial dan orang yang dipengaruhinya adalah pengikut potensial ,tidak jadi soal apakah orang itu adalah atasan, rekan sejawat, bawahan kawan atau sanak keluarga
Daftar pustaka :
Manajemen dan organisasi perusahaan, Prof. Dr. H.J. Van Der Schroeff, Prof. Dr. Willem H. Makaliwe

Psikologi Manajemen, edisi keempat harold J. Leavitt. penerbit erlangga jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas Jakarta 

Senin, 08 Juli 2013

TUGAS RANGKUMAN


(KESEHATAN MENTAL)
1.       
Konsep Sehat
  : Keadaan baik dan sejahtera bagi (jasmani), maupun (rohani) yang memungkinkan setiap orang dapat menajalani hidup dengan semangat dan penuh sukacita dalam menikmatinya.
Kesehatan mental ialah sebagai suatu keadaan dimana individu mampu mempertahankan diri segi (psikologis) maupun (fisik) dari factor eksternal. Juga kesehatan mental memungkiankan kita dapat bersosial dan berspiritual.

Sejarah perkembangan kesehatan mental
Ada dua masa perkembangannya
·         Era Pra Ilmiah
*Kepercayaan Animisme
Kepercayaan ini masih bersifat primitive yang kental dengan roh – roh dan dewa – dewa
*Kemunculan Naturalisme
Menolak pengaruh roh, dewa, syetan atau hantui sebagai penyebab sakit. Gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam
·         Era Ilmiah
Melakukan pengobatan atau tindakan terhadap penderita ganngguan mental melalui sikap atau tindakan yang lebih rasional (ilmiah)dan berprikemanusiaan.

 Pendekatan kesehatan mental
Dalam pendekatan ini memiliki 3 orientasi diantaranya :
*Orientasi klasik
Sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental
*Orientasi penyesuaian diri
kesehatan mental : kondisi kepribadian seseorang secara keseluruhan. Proses pertumbuhan dan perkembangan seseorang dalam lingkungan.
*Orientasi pengembangan potensi
Pengendalian utama dalam setiap tindakan dan potensial perasaan seseorang menuju kedewasaan.

2.        
Teori Kepribadian Sehat
*Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Sigmund freud mengenai struktur kepribadian dinamis,  Energi psikis :
Id, ego, super ego
Mental sehat menurut Psikoanalisis:
individu bergerak dengan pola perkembangan ilmiah, mampu mengatasi kecemasan, melaului belajar, mampu menyesuaikan diri, seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego, tidak mengalami disorder.
*  Berdasarkan Aliran Behavioristik
sistem bertingkah laku dari pengkondisian dan stimulus yang menyebabkan respon melalui penyesuaian yang sistematis
* Berdasarkan Aliran Humanistik
mengarahkan pada humanisasi (keunikan manusia). Memandang  manusia sebagai makhluk kreatif,yang di kendalikan oleh nilai-nilai dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.

3.          
Penyesuaian diri dan pertumbuhan personal
 *personal adjustment
3 sudut penyesuaian diri : adaptasi (adaptation), konformitas (conformity), dan usaha penguasaan (mastery).
Karakteristik Penyesuaian Diri
- Kemampuan menerima dan memahami diri sebagaimana adanya
-Kemampuan menerima dan menilai kenyataan lingkungan di luar dirinya secara objektif, sesuai dengan perkembangan rasional dan perasaan
* Pertumbuhan Personal
Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang melalui proses pertumbahan diri, proses belajar dan factor lingkungan yang berperan aktif dalam proses belajar.

4.        
STREES
*Arti penting strees
Suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Robbins (2001).
Stress dapat mempengaruhi fisik, psikis mental dan emosi.Tetapi, stress dapat mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif ataupun positit tergantung bagaimana kita menanggapinya.
 *Efek stress
-Otak jadi menyusut
-Anak mengalami penuaan dini
-Membantu sel kanker bertahan hidup
-Memicu gejala depresi
-Meningkatkan risiko penyakit kronis
-Risiko stroke meningkat
      * General Adaptation Syndrom (hans selye)
3 tingkatan strees :
Eustress         : rasa bahagia
Distress          : menyakitkan
Distress          : menekan namun masih seimbang
*Factor individual dan social penyebab stress
 Lingkungan, Tuntutan, Masalah yang menumpuk.
defense mechanism
  RepresI
  Pengalihan
  Sublimasi
  Proyeksi
  Pembentukan Reaksi
  Introyeksi
  Regresi
*Problem Solving Terhadap Stres
Menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya.
Untuk meringankan potensi strees pada diri, mulai tanami sugesti – sugesti positif terhadap diri sendiri dan tugas yang dihadapi.









5.       
*Model-model hubungan interpersonal
Hubungan interpersonaladalah hubungan antara individu satu dengan individu lain dengan cara berkomunikasi.
Dalam hal ini pengaharapan yang baik adalah efektifnya komunikasi yang berjalan guna menjadikan hubungan interpersonal membaik.
*Model Pertukaran dan Analisis Transaksional
            - Model Pertukaran
Mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya dimasa kini maupun dimasa depan dari salah satu sikap pertukaran social yaitu ( menolon ) orang lain.
            -Model Analisis Transaksional
Salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional, yang digunakan untuk untuk terapi individual.
*Memulai Hubungan
            -Pembentukan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam Memulai Hubungan
Self expression
Penyebab ketertarikan, dimulai dari awal rasa suka hingga cinta berkembang dalam hubungan yang erat meliputi :
1. Aspek kedekatan
2. Kesamaan
3. Kesukaan timbal balik
4. Ktertarikan fisik dan kesukaan
*Hubungan Peran
            -model peran
Dimanfaatkan untuk mengembangkan diri secara optimal, melalui nilai – nilai social  dan pembelajaran bermain peran.
*Konflik
Adanya pertentangan, perselisihan dan penuh ketegangan antara dua kubu.
*Adequancy peran & autentisitas dalam  hubungan peran
Harapan yang menerangkan  individu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain, sesuai peran – peran tersebut
 *Intimacy dan Hubungan Peran
Tiap individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi antara satu dan yang lain dalam segala hal.karena individu tak hidup sendiri tanpa pasangan.
 *Intimacy dan Pertumbuhan
Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Butuh keterbukaan dalam menjalani hubungan terhadap pasangan kita.namun adanya kendala memang sulit dipungkiri lagi. Penyebab yang memungkinkan terjadinya sulit untuk membuka diri terhadap pasangan kita adalah :
kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh, kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan, kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia, kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup, kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus

6.       
Cinta dan Perkawinan
*Memilih Pasangan
Dalam memilih pasangan untuk hidup diperlukan kebijakan dan ketulusan dalam menjalaninya agar kelak suatu pilihan itu akan  menjadi ikatan yang suci.
Manusia yang baik hanyalah untuk manusia yang baik pula, begitu pula sebaliknya”.
*Hubungan Dalam Perkawinan
lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan:
            -Tahap pertama : Romantic Love yaitu situasi romantis dan penuh cinta bersama pasangan kita
            - Tahap kedua : Dissapointment or Distress yaitu mengalihkan perasaan stres yang memuncak dengan menjalin hubungan dengan orang lain
            -Tahap ketiga : Knowledge and Awareness yaitu situasi menggali informasi tentang bagaimana kebahagiaan pernikahan itu terjadi
            -Tahap keempat : Transformation yaitu mencoba tingkah laku  yang berkenan di hati pasangannya.
            -Tahap kelima Real Love yaitu sebuah pasangan yang dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan.
*Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan 
            Salingmengisi kekosongan dan saling menghargai kelebihan pasangan kita agar hubungan dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan indah.
      *Perceraian dan Pernikahan Kembali 
      Terjadi karena kurangnya percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan
            *Alternatif Selain Menikah
            Menempatkan pernikahan pada prioritas kesekian, sedangkan karir lebih mendapat prioritas utama.




7.       
Pekerjaan dan Waktu Luang
*Mengubah sikap terhadap pekerjaan
          - Definisi nilai pekerjaan: bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu.
*apa yang dicari dalam pekerjaan
Biasanya pengharapan  individu yaitu mencari kenyamanan dan gaji yang cukup untuk dapat bekerja demi kelangsungan hidup. Dari segi nyaman mencakup : hubungan dengan teman sekerjanya, atasan, jarak tempat kerja, lokasi dan fasilitas yang ada pada pekerjaan tsb. Dari segi gaji : gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan.
*Fungsi psikologis dari pekerjaan
Mempelajari keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga. Manusia akan lebih memilih pekerjaan yang lebih tinggi pendapatan sesuai dengan kemampuannya. kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan.Morgan
*Proses dalam memilih pekerjaan
            -Tahap pertama adalah pada umur 15 - 22 tahun : seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya baik dan ia suka
            -Tahap kedua adalah pada umur 22 - 30 tahun : pemilihan karir sesuai dengan jurusan yang ia pelajari di kampus
            -Tahap ketiga adalah pada umur 30 - 38 tahun : pemantapan kinerja individu sesuai dengan orientasinya .
-Tahap keempat adalah pada umur 38 - 45 tahun : fase yang tepat untuk memikirkan ulang pekerjaan yang seharusnya ditekuni
            -Tahap kelima adalah pada umur 45 - 55 tahun : Ada kematangan baik dalam jiwa dan dalam pekerjaan
            -Tahap keenam adalah umur 55 - 62 tahun : 'Self-actualization' semakin matang dan mulai mempersiapkan diri utuk memasuki phase terakhir
            - Tahap ketujuh adalah 62 - 70 tahun : fase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang sudah dibangun atau perusahaan yang sudah dirintis dan berjalan.
*Memilih pekerjaan yang cocok
Tes psikologi untuk membantu pemilihan karir. Diantarnya tes Strong-Campbell Interest Inventory (SCII).
*Waktu Luang
Nikmati waktu luang dengan hal – hal yang positif seperti olahraga, berwisata, dan gunakan waktu kepada kegiatan yang lebih berarti. Santai namun berkualitas.
“Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu”. – Thomas A. Edison